Sabtu, 30 Agustus 2014

Cerpen : Terima Kasih Sari


 Lama engga posting... ini ada tugas bikin cerpen, yaudah posting aja disini siapa tau
 bermanfaat. ini murni karya sendiri... hehe
Terima Kasih Sari
Hari itu begitu indah ketika aku dapat belajar bersamanya dan selalu membuatnya kesal ,karena hal itulah yang membuat diriku selalu bersemangat dan termotivasi untuk datang ke ruang kelas
"Yan..." Panggil gadis berparas cantik yang saat ini duduk disampingku ,sebut saja dia Sari
"Iya ada apa sar ?" Jawabku
"Bantu gue ngerjain tugas ini dong !"
"Ah gampang ,pelajaran SD itu mah"

Aku dan sari memang sudah lama kenal ,dia adalah teman pertamaku ketika pertama kali aku menginjakan kaki di bangku SMA ,sudah 3 tahun bersamanya aku duduk satu meja,dan sudah lama pula aku memendam rasa padanya
"Ini sar udah selesai" kataku sambil memberikan buku tugasnya
"Makasih banyak yah yan lu emang sahabat gue paling baik"
"Iya santai aja lagi udah biasa"
Bel pun berbunyi. Walaupun sebenarnya hari ini semua guru tidak ada yang masuk ,tapi tetap saja aku harus belajar karena sebentar lagi akan dilaksanakan Ujian Nasional
Sepulang sekolah aku mengajak sari untuk belajar bersama di rumahku dan dia pun menyetujuinya

"Jangan lupa yah sar nnti jam 2 datang kerumahku"
"Iya santai aja bawel !"
Aku pun hari ini bersemangat untuk pulang. sebenarnya bukan ingin belajar bersama tujuanku mengajak sari belajar dirumahku tapi ada sesuatu yang ingin aku sampaikan padanya
Setelah cukup lama aku menunggunya akhirnya dia pun datang kerumahku. Ibuku yang sudah tahu akan kedatangan sari sudah mempersiapkan beraneka cemilan di atas meja
"Sar kita belajar apa sekarang ?"
"Fisika yah Gelombang ,gue masih bingung!"
"Gelombang berjalan yah ?"
"Iyah yan lu ngerti engga ? Ngerti lah pasti, masa ranking satu yang kayak beginian aja engga ngerti"
"Ah gampang yang kayak beginian mah"
"Ah sombong lu yan"
Cukup lama aku dan sari membahas tentang gelombang terkadang aku selalu membuatnya kesal dengan pura pura tidak mengerti materi yang sederhana tapi akhirnya kami pun paham juga walaupun sebenarnya materi ini sudah sangat aku kuasai.
Selesai belajar pun aku mengantar sari pulang,jarak rumah sari dengan rumahku tidak terlalu jauh dan dapat ditempuh dengan jalan kaki.di tengah perjalanan tiba - tiba aku menghentikan langkahnya tepat di taman dekat rumahnya
"Sar ada yg mau aku omongin disini"
"Emang ada apa yan ? Serius banget kayaknya sampai ngedadak gini"
"em..emm.. Mau engga kamu jadi pacar aku ?"
"Apa yan ? Serius lu ?"
"Yeh... serius lagi"
"Duh gimana yah ? Bukanya aku mau nolak kamu tapi..."
"Tapi kenapa sar ?"
"Iya tapi kan sekarang mau Ujian Nasional ,takutnya kita nanti malah engga fokus lagi ke UN "
"Jadi ditolak nih ?"
"Ya engga juga ,begini aja... aku akan nerima kamu kalau kamu lulus ujian nasional dengan nilai yang memuaskan ,gimana ?"
"Oke siap. siapa takut!"
"Yaudah yan gue duluan yah udah sore"
"Iya sar gue juga takut dimarahin"
Dalam perjalanan pulang pun aku selalu memikirkan kejadian tadi tidak terpikirkan kalau kejadinya akan seperti itu. dan akhirnya dari sini pun aku bertekad untuk menjadi yang terbaik. "Aku akan belajar dengan sungguh sungguh mulai hari ini!" kataku dalam hati
Hari demi hari aku terus belajar bahkan tidak jarang aku menghampiri guru mata pelajaran diluar jam pelajaran untuk menanyakan yang tidak aku mengerti. Sampai pada suatu hari aku menyadari bahwa sari sudah tidak masuk selama 3 hari. Aku pun langsung datang kerumahnya sepulang sekolah. Sesampainya dirumah sari tidak ada satu orang pun yang ada didalamnya. Aku menanyakan keberadaan sari pada tetangga sebelahnya dan ternyata sudah 3 hari sari dirawat dirumah sakit
Besoknya sepulang sekolah aku menjenguk sari dirumah sakit
"Assalamu'alaikum ( tok... tok... tok... )"
"Walaikum salam . Eh ada aftian ,silahkan masuk" jawab ayahnya sari
"Oh iya makasih om"
"Yaudah mumpung ada aftian om nitip sari yah ,om mau nyari makanan dulu keluar"
"Iya om tenang aja"
Aku pun melihat sari terkapar lemas di atas ranjang pasien
"Wah tumben sari sakit. Katanya setrong hehe"
"Apasih lu yan ,kemana aja kok baru nengok sih ?"
"Ohiya maaf sar ini baru sempet ,soalnya dari kemarin aku les terus jadi engga sadar deh kalau temanku yang cantik sedang sakit"
"Bisa aja kamu yan"
"Oh iya kamu sakit apa sar ?"
"Engga tau belum jelas "
"Kamu kapan pulang sar ?"
"Katanya sih pas hari pertama ujian nasional ,doain ajah yah yan ?"
"Iya pastinya dong!"
Sepulang dari rumah sakit pun aku kembali belajar dengan giat karena aku ingin membuktikan bahwa aku dapat lulus dengan nilai terbaik ,sari adalah satu - satunya alasan mengapa hari ini aku selalu giat belajar
Hari yang ditunggu pun tiba ,hari ini adalah hari pertama dimulainya ujian nasional. dan di hari ini pula aku dapat duduk satu meja dengan sari kembali
"Udah sembuh sar ?"
"Masih sedikit engga enak badan sih tapi engga apa-apa kok"
"Ah so setrong lu sar"
"Yeh biarin aja lagi ,gimana lu udah siap untuk hari ini ?"
"Pastinya dong sar. lihat aja nnti pasti kamu bakal jadi pacar aku haha"
"Ah maunya lu itu mah"
Ujian pun berlalu... tidak banyak soal yang sulit dipecahkan semuanya hampir terkuasai sampai bel tanda ujian berakhir pun berbunyi
Hari - hari berikutnya sama seperti hari pertama ujian. Sampai tiba pada hari terakhir ada sesuatu yang sangat berbeda, bangku disebelah tempat duduk ku kosong. tampaknya sari tidak mengikuki ujian hari ini ,aku tidak terlalu mencemaskan sari karena aku sedang fokus mengisi lembar jawaban ujian. Ujian pun telah selesai dan aku yakin aku akan lulus dan menjadi yang terbaik.
Hari ini kebetulan aku piket sehingga aku pulang sore dan akhirnya kelas pun sudah bersih tandanya aku harus pulang ,belum sampai keluar kelas tiba-tiba seseorang datang ke kelas ku memberi kan surat yang isinya :
To : Aftian
Gimana ujiannya aftian ? aku yakin kamu bisa dengan mudah mengerjakan soal - soal nya ,selamat yah! Sebelumnya aku ingin minta maaf karena aku tidak bisa mengungkapkanya langsung.
Dari pertama aku bersamamu sebenarnya aku sudah nyaman berada di dekatmu ,kau adalah teman terbaiku, 3 tahun aku duduk satu meja denganmu dan tidak mungkin jika aku tidak punya rasa kepadamu. Kau adalah teman yang cerdas tidak jarang aku diberi nasihat tapi terkadang kau juga sangat mengesalkan ,masih ingat dengan kata-kata kamu yang seperti ini "Hidup ini pilihan ,pilihanya kita ingin diam atau melangkah maju" .Aku berharap kamu memilih melangkah maju
Waktu itu aku terkejut ketika kamu tiba-tiba mengungkapkan perasaanmu padaku ,ingin sebenarnya aku membalas perasaanmu tapi aku tidak ingin membuatmu jauh lebih sakit dari ini
Aku mengidap penyakit yang cukup serius dan aku mengetahuinya ketika akan dilaksanakan ujian nasional aku pikir aku tidak akan hidup selama ini dan mungkin jika kamu membaca surat ini aku sudah tiada. Maafkan aku sebelumnya bukan maksudku ingin membohongi mu tapi aku tidak ingin mematahkan semangatmu
Dan aku berharap kamu tetaplah menjadi aftian yang sekarang. Aftian yang selalu bersungguh - sungguh dalam belajar!
Jika kamu ingin mengetahui perasaanku padamu ,aku sangat mencintaimu walaupun memang kita tidak mungkin dapat bersama.aku harap cintaku ini dapat memotivasimu untuk menjadi lebih baik
Terima kasih untuk semua kebersamaan yang telah kita jalani. Semangat !

Sahabat Terbaikmu ,
Sari
Hari itupun aku seperti kehabisan energi ,aku terdiam duduk sambil menangis,dan berharap seseorang yang selalu duduk disebelahku dapat hadir kembali dikehidupanku ,tapi itu adalah hal yang mustahil.

Sebulan telah berlalu kelulusan pun diumumkan. sesuai targetku aku lulus dengan nilai terbaik aku bahkan ditawarkan masuk ke perguruan tinggi yang cukup terkenal dan itu gratis. aku pikir keberhasilan ini tidak akan aku raih tanpa sahabat terbaiku ,Sari .Terima kasih... aku mencintaimu.

2 komentar: