Penduduk dan Pendidikan di Thailand
Penduduk
Jumlah penduduk Thailand adalah sekita 64 juta jiwa. Pertumbuhan
rata-ratanya 1,5%, dengan kematian bayi sebesar 26 jiwa dari 1.000 bayi yang
lahir. Jumlah penduduk yang melek huruf sebesar 93.8%. Jumlah penduduk Thailand
lebih sedikit daripada Vietnam (80 juta jiwa), Filipina (73 juta jiwa) dan
Indonesia (210 juta jiwa), tetapi lebih banyak daripada negara terdekatnya,
yaitu Myanmar (50 juta jiwa), Malaysia (22 juta jiwa), Kamboja (11 juta jiwa)
dan Laos (5 juta jiwa).
Pertumbuhan rata-rata penduduk Thailand lebih tinggi dari Cina (1,2%),
tetapi lebih rendah dari negara-negara tetangga lainnya, yaitu Laos (2,9%),
Filipina (2,3%), Malaysia (2,4%), Vietnam (2,3%), Kamboja (2,5%), Myanmar
(2,1%) dan Indonesia (1,7%). Rata-rata kematian bayi di Thailand lebih rendah
dari semua negara-negara yang disebutkan di atas, kecuali Malaysia. Rata-rata
jumlah penduduk yang melek huruf di Thailand lebih tinggi daripada
negara-negara tersebut.
Di Thailand modern, tidak ada konflik antar suku. Bila ada konflik,
biasanya terjadi di sebagian besar wilayah selatan kerajaan. Tetapi konflik
yang terjadi bukan karena perbedaan suku, melainkan karena perbedaan agama.
Mayoritas penduduk di wilayah selatan menganut agama Islam, dan mereka memiliki
ciri khas Melayu serta menggunakan bahasa Melayu di samping bahasa Thai.
Walaupun hubungan antara wilayah selatan dan Bangkok kerap kali kurang
harmonis, tetapi konflik tidak pernah berkembang hingga wilayah tersebut ingin
memisahkan diri dari Thailand.
Hubungan antar suku di Thailand merupakan hubungan yang harmonis, sebab
tidak pernah terjadi konflik antar suku. Walaupun tidak ada suku minoritas di
Thailand (seperti suku kurdi di Irak, Iran dan Turki), tetapi ada banyak suku-suku
bangsa kecil yang hidup bermasyarakat di samping masyarakat Thai sendiri.
Kebanyakan masyarakat suku-suku bangsa ini tinggal di wilayah bagian utara
Thailand.
Di samping masyarakat Thai sendiri, ada juga masyakat budaya lain yang
tinggal di Thailand. Orang-orang Thai ada juga yang tinggal di wilayah Yunnan
di selatan Cina, dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Thai dengan dialek
seperti orang Cina Semenjak awal abad milenium kedua masehi, mulai banyak orang
yang berimigrasi ke Thailand. Sehingga saat ini masyarakat Thailand sudah
berbaur dengan masyarakat imigran yang tinggal di Thailand. Adapula sejumlah
kawasan khusus bagi masyarakat pendatang.
Thailand, atau yang sering disebut Siam, memberikan suaka politik bagi
bangsa-bangsa dari negara-negara tetangga yang pergi meninggalkan wilayahnya
akibat konflik agama maupun suku yang dialaminya. Seperti orang-orang Kristen
Vietnam, masyarakat Mon dari Myanmar, dan masyarakat yang menentang kebijakan
politik dari Kamboja, mencari dan mendapat tempat-tempat penampungan di
Thailand sejak beratus tahun yang lalu. Selain itu juga banyak orang Cina yang
berimigrasi ke Thailand. Orang-orang Cina yang datang ke Thailand biasanya
untuk tujuan berdagang. Taksin merupakan satu-satunya raja Thailand (1767-1782)
yang mempunyai ayah orang Cina dan ibunya orang Thai.
Pendidikan
Dalam acara rapat dengan Atase Pendidikan
(atdik) yaitu untuk pemantapan program kerja dan pembinaan Sekolah Indonesia
Luar Negeri di Bangkok (SILN), telah di paparkan tentang sistem pendidikan di
Thailand. Dalam paparan tentang sistem pendidkan di Thailand ternyata ada
kesamaan dengan sitem pendidikan di Indonesia dan ada juga perbedaanya. Berikut
ini penjelasannya.
Sistem pendidikan di
Thailand terbagi menjadi 3, yaitu : pendidikan formal, pendidikan non-formal
dan pendidikan informal.Untuk sistem pendidikan formal terdiri dari pendidikan
dasar dan pendidikan tinggi. sedangkan sistem pendidikan non-formal terdiri
dari : program sertifikat kejuruan, program short course sekolah kejuruan dan
interest group program.
Wajib belajar di
Thailand adalah wajib belajar 9 tahun, dengan rincian grade sebagai berikut :
• Pendidikan play
group dan TK usia 3-6 tahun
• Pendidikan Sekolah
dasar (selama 6 tahun), grade 1-6
• Pendidikan Sekolah Menengah
(selama 3 tahun), grade 7-9
• Pendidikan Sekolah
Menengah atas (selama 3 tahun), grade 10-12
Untuk grade 7-12
dalam satu kompon sekolahan, mereka tak harus mendaftar lagi , sudah otomatis
melanjutkan di sekolah itu.
Ujian Nasional (UN)
di Thailand dikoordinasikan oleh Bureu of Education Testing Office dari Komisi
Pendidikan Dasar yang memakai Sistem Ordinary National Education Test (O-net).
UN di wajibkan untuk grade 3, 6, 9 dan 12. Ada 8 mata pelajaran yang di-UN kan
yaitu :
1. Bahasa Thai
2. Matematika
3. Science
4. Ilmu sosial
5. Agama dan
Kebudayaan
6. Bahasa asing
7. Health dan
Physical Education
8. Art, Career dan
Technology
Sedangkan siswa dari
grade 1,2,4,5,7,8,10 dan 11, mengikuti ujian kelas dari sekolah masing-masing
yang mengacu dari Office of Academic affair , Kementrian Pendidikan Thailand.
senang membacanya...bagus
BalasHapus