Sabtu, 17 Maret 2012

Penduduk dan Pendidikan di THAILAND


Penduduk dan Pendidikan di Thailand

Penduduk

  Jumlah penduduk Thailand adalah sekita 64 juta jiwa. Pertumbuhan rata-ratanya 1,5%, dengan kematian bayi sebesar 26 jiwa dari 1.000 bayi yang lahir. Jumlah penduduk yang melek huruf sebesar 93.8%. Jumlah penduduk Thailand lebih sedikit daripada Vietnam (80 juta jiwa), Filipina (73 juta jiwa) dan Indonesia (210 juta jiwa), tetapi lebih banyak daripada negara terdekatnya, yaitu Myanmar (50 juta jiwa), Malaysia (22 juta jiwa), Kamboja (11 juta jiwa) dan Laos (5 juta jiwa).

  Pertumbuhan rata-rata penduduk Thailand lebih tinggi dari Cina (1,2%), tetapi lebih rendah dari negara-negara tetangga lainnya, yaitu Laos (2,9%), Filipina (2,3%), Malaysia (2,4%), Vietnam (2,3%), Kamboja (2,5%), Myanmar (2,1%) dan Indonesia (1,7%). Rata-rata kematian bayi di Thailand lebih rendah dari semua negara-negara yang disebutkan di atas, kecuali Malaysia. Rata-rata jumlah penduduk yang melek huruf di Thailand lebih tinggi daripada negara-negara tersebut.


  Di Thailand modern, tidak ada konflik antar suku. Bila ada konflik, biasanya terjadi di sebagian besar wilayah selatan kerajaan. Tetapi konflik yang terjadi bukan karena perbedaan suku, melainkan karena perbedaan agama. Mayoritas penduduk di wilayah selatan menganut agama Islam, dan mereka memiliki ciri khas Melayu serta menggunakan bahasa Melayu di samping bahasa Thai. Walaupun hubungan antara wilayah selatan dan Bangkok kerap kali kurang harmonis, tetapi konflik tidak pernah berkembang hingga wilayah tersebut ingin memisahkan diri dari Thailand.

  Hubungan antar suku di Thailand merupakan hubungan yang harmonis, sebab tidak pernah terjadi konflik antar suku. Walaupun tidak ada suku minoritas di Thailand (seperti suku kurdi di Irak, Iran dan Turki), tetapi ada banyak suku-suku bangsa kecil yang hidup bermasyarakat di samping masyarakat Thai sendiri. Kebanyakan masyarakat suku-suku bangsa ini tinggal di wilayah bagian utara Thailand.

  Di samping masyarakat Thai sendiri, ada juga masyakat budaya lain yang tinggal di Thailand. Orang-orang Thai ada juga yang tinggal di wilayah Yunnan di selatan Cina, dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Thai dengan dialek seperti orang Cina Semenjak awal abad milenium kedua masehi, mulai banyak orang yang berimigrasi ke Thailand. Sehingga saat ini masyarakat Thailand sudah berbaur dengan masyarakat imigran yang tinggal di Thailand. Adapula sejumlah kawasan khusus bagi masyarakat pendatang.






  Thailand, atau yang sering disebut Siam, memberikan suaka politik bagi bangsa-bangsa dari negara-negara tetangga yang pergi meninggalkan wilayahnya akibat konflik agama maupun suku yang dialaminya. Seperti orang-orang Kristen Vietnam, masyarakat Mon dari Myanmar, dan masyarakat yang menentang kebijakan politik dari Kamboja, mencari dan mendapat tempat-tempat penampungan di Thailand sejak beratus tahun yang lalu. Selain itu juga banyak orang Cina yang berimigrasi ke Thailand. Orang-orang Cina yang datang ke Thailand biasanya untuk tujuan berdagang. Taksin merupakan satu-satunya raja Thailand (1767-1782) yang mempunyai ayah orang Cina dan ibunya orang Thai.
  

Pendidikan

  Dalam acara rapat dengan Atase Pendidikan (atdik) yaitu untuk pemantapan program kerja dan pembinaan Sekolah Indonesia Luar Negeri di Bangkok (SILN), telah di paparkan tentang sistem pendidikan di Thailand. Dalam paparan tentang sistem pendidkan di Thailand ternyata ada kesamaan dengan sitem pendidikan di Indonesia dan ada juga perbedaanya. Berikut ini penjelasannya.
Sistem pendidikan di Thailand terbagi menjadi 3, yaitu : pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan informal.Untuk sistem pendidikan formal terdiri dari pendidikan dasar dan pendidikan tinggi. sedangkan sistem pendidikan non-formal terdiri dari : program sertifikat kejuruan, program short course sekolah kejuruan dan interest group program.
Wajib belajar di Thailand adalah wajib belajar 9 tahun, dengan rincian grade sebagai berikut :
• Pendidikan play group dan TK usia 3-6 tahun
• Pendidikan Sekolah dasar (selama 6 tahun), grade 1-6
• Pendidikan Sekolah Menengah (selama 3 tahun), grade 7-9
• Pendidikan Sekolah Menengah atas (selama 3 tahun), grade 10-12
Untuk grade 7-12 dalam satu kompon sekolahan, mereka tak harus mendaftar lagi , sudah otomatis melanjutkan di sekolah itu.
Ujian Nasional (UN) di Thailand dikoordinasikan oleh Bureu of Education Testing Office dari Komisi Pendidikan Dasar yang memakai Sistem Ordinary National Education Test (O-net). UN di wajibkan untuk grade 3, 6, 9 dan 12. Ada 8 mata pelajaran yang di-UN kan yaitu :
1. Bahasa Thai
2. Matematika
3. Science
4. Ilmu sosial
5. Agama dan Kebudayaan
6. Bahasa asing
7. Health dan Physical Education
8. Art, Career dan Technology
Sedangkan siswa dari grade 1,2,4,5,7,8,10 dan 11, mengikuti ujian kelas dari sekolah masing-masing yang mengacu dari Office of Academic affair , Kementrian Pendidikan Thailand.

1 komentar: